Friday 3 February 2012

EDISI : Ya Allah, aku rindu padanya..


Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.. Pagi itu, Rasullullah dengan suara terbatas memberikan khutbah..
"Wahai umatku..Kita semua ada dalam kekuasaan ALLAH dan cinta kasih-Nya..Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya..Ku wariskan dua perkara pada kalian, Al-Quran dan sunnahku..Barang sesiapa mencintai sunnahku,beerti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk syurga bersama-sama aku.."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat..menatap sahabatnya satu persatu..Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca..Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisannya..Usman menghela nafas panjang..Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam..

Isyarat itu telah datang,saatnya sudah tiba.."Rasulullah akan meninggalkan kita semua.." keluh hati semua sahabat kala itu..Manusia tercinta itu.. hampir menunaikan tugasnya di dunia..Tanda-tanda itu semakin kuat..Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar..Di saat itu,kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu..

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup..Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya..

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucap salam.." Bolehkah saya masuk??" tanyanya..
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.."Maaflah ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup daun pintu..
Kemudian ia kembali menemui ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.."Siapakah itu wahai anakku??" 
"Tak tahulah ayahku,orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut..
Lalu Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan..Seolah2 bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang..
"Ketahuilah dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara..dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.." Dialah malaikat maut, kata Rasulullah..
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya..Malaikat maut datang menghampiri..
tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya..
Kemudian dipanggil Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini..

"Jibril,jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah??" tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.. "Pintu-pintu langit telah terbuka.. para malaikat telah menanti ruhmu..Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu.." kata Jibril..

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega..matanya masih penuh kecemasan.."Engkau tidak senang mendengar khabar ini??" tanya Jibril lagi.."Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak??" Jangan khuatir wahai Rasul Allah..aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : " Ku haramkan syurga bagi siapa saja,kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya.."kata Jibril..

Detik-detik semakin dekat,saatnya Izrail melakukan tugas..Perlahan ruh Rasulullah ditarik.. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah pelu, urat-urat lehernya menegang.."Jibril betapa sakit sakaratul maut ini" perlahan Rasulullah mengaduh..

Fatimah terpejam,Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.."Jijikkah kau melihatku hingga kau palingkan wajahmu Jibril??" tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.."Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal." kata Jibril..

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahan lagi.."Ya Allah,dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku,jangan pada umatku.." 
Badan Rasullulah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi..Bibirnya bergerak seakan hendak membisikkan sesuatu..Ali segera mendekatkan telinganya, "Peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah diantaramu."

Diluar pintu tangisan mulai kedengaran bersahutan, sahabat saling berpelukan..Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.."Ummatti.. Ummatti.. Ummatti... " 

Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu..
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim"alaih..
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita..



PARADIGMA :
SubhanaALLAH..begitu mendalam kasih dan cintaMu ya Rasulullah.. tidak tergambar betapa baginda amat menyayangi umat2nya.. Ketika saat nyawa terakhir pun masih mengingati kita yang padahal tidak pernah bersemuka dengannya..Namun, apa pula umat2nya pada hari ini lakukan untuknya?? Apa yang kita sedang lakukan hari ini?? Berselawat ke atas junjungan namanya pun payah, apatah lagi mahu mengikut sunnah yang diwariskannya..?? Hakikatnya, seindah putaran cinta dunia yang sementara telah melenyapkan hakikat cinta abadi untuk ALLAH dan kekasihnya.. Sampai bila harus begini?? Mahukah kita menjadi hambanya yang rugi di akhirat nanti?? padahal segenap PERINGATAN telah diberikan..Sungguh, aku tidak mahu menjadi orang2 yang rugi..


Ya ALLAH, sungguh aku rindu pada kekasih-Mu.. 
Temukanlah aku dengannya di Syurga-Mu.. 
Jangan Engkau biarkan aku terpisah lagi dengannya..
Amin Ya Rabbal Alamin..

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...